Thursday, June 28, 2007
Konseling Center
Di Hari yang indah ini, adakalanya langit mendung. Suka dan duka hadir silih berganti. Sudah saatnya anda membutuhkan teman yang bisa mendengarkan keluh kesah, kerisauan hati, kegalauan anda: silahkan hubungi saya 087 87 77 12 431 atau email: agussyafii@yahoo.com
Assalamu'alaikum wr. wb.
Ustadz Agus, kalo boleh saya memanggil begitu, Saya baca tulisan-tulisan Bapak di milis mayapadaprana dan daarut tauhid, saya mau pencerahan mengenai kata hati. Ketika mau melakukan sesuatu yang kurang baik, jelas terdengar kata dalam hati untuk menolaknya, tapi untuk melakukan sesuatu yang baik justru malah ada 2 suara yang kadang malah membingungkan saya. Contoh ketika mau sholat saya mengenakan baju biasa, kemudian ada suara untuk memakai baju yang lebih baik, sementara suara yg lain menuruh tetap paku baju biasa, giliran sudah memakai baju yg lebih baik ada suara yang bilang pake kopiah akan lebih baik lagi sementara yang lain bilang jangan karena nanti sholat nggak mulai2, nah pertentangan dua suara yang kalau diikuti terus, sepertinya tidak berujung ini membuat rasa kebimbangan, mana sebenarnya suara yang harus diikuti...? demikian dulu pak ustadz mohon maaf jika belum kenal sudah panjang lebar bertanya.
Wassalamu'alaikum wr.wb.
Wisnuharjantho
This comment has been removed by the author.
Assalamu'alaikum wr.wb.
Saya senang membaca tulisan-tulisan anda yang begitu mencerahkan. Saya banyak belajar dari perenungan-perenungan setelah membaca tulisan anda.
Saat ini, saya sedang gelisah, tidak bisa tenang menjalani hidup saya.
Saya menikah 7 bulan yang lalu, setelah sebelumnya saya menjanda 2 tahun lamanya. Saya memiliki 2 orang putra (5th dan 3 th), sementara suami saya sekarang berstatus perjaka saat menikah dulu. Proses mengenal hingga menikah, tidak lama. Saya melihat suami saya ini sangat agamis, dan itu yang saya lihat pertama kali.
Nah, ternyata Pak, sandungan dalam rumah tangga kami mulai muncul.
Suami saya ini sangat baik, tapi naif menurut saya.
Suami menanggung seluruh aspek hajat hidup 2 orang saudaranya, yang masing-masing sudah memiliki anak. Yang pertama 4 orang anak, sementara yang kedua 2 orang anak. Padahal Pak, saudara2 suami itu bisa bekerja, karena sehat fisik dan mentalnya.
Pertanyaan saya, bagaimana sih Islam mengatur ekonomi keluarga?
Apa betul tindakan suami saya yang masih saja merasa punya kewajiban terhadap saudara2nya itu, sementara mereka tidak bekerja, malah merongrong terus menerus, berbohong pula tentang pengeluaran bulanan, dan lain-lain. (sering terjadi uang sekolah anak2 mereka tidak dibayarkan, juga uang listrik, telpon, dll), yang akhirnya suami saya juga yang harus menutupi itu semua.
Sungguh, kesabaran seperti apa yang harus saya miliki. Sedangkan uang tabungan saya juga sudah terpakai untuk membiayai saudara2 suami saya. Suami saya percaya bahwa ALLAH pasti memberi rejeki. Tapi kondisi kami Pak... Astaghfirullah, rejeki kami menyempit. Pekerjaan suami juga sedang susah (suami-freelance). Padahal sebelumnya ia berlebih. Sekarang habis semua Pak, termasuk uang tabungan saya.
Saya dan suami akhir2 ini sering ribut. Saya ingin saudara2 suami disadarkan oleh suami, untuk mulai berusaha sendiri. Saya rela untuk mendampingi mereka berusaha. Saya pun mau mencarikan modal, asal mereka berhenti bergantung pada suami saya.
Mohon komentarnya Pak, terima kasih..
Wassalamu'alaikum wr.wb.
Assalamu'alaikum wr.wb.
Saya senang membaca tulisan-tulisan anda yang begitu mencerahkan. Saya banyak belajar dari perenungan-perenungan setelah membaca tulisan anda.
Saat ini, saya sedang gelisah, tidak bisa tenang menjalani hidup saya.
Saya menikah 7 bulan yang lalu, setelah sebelumnya saya menjanda 2 tahun lamanya. Saya memiliki 2 orang putra (5th dan 3 th), sementara suami saya sekarang berstatus perjaka saat menikah dulu. Proses mengenal hingga menikah, tidak lama. Saya melihat suami saya ini sangat agamis, dan itu yang saya lihat pertama kali.
Nah, ternyata Pak, sandungan dalam rumah tangga kami mulai muncul.
Suami saya ini sangat baik, tapi naif menurut saya.
Suami menanggung seluruh aspek hajat hidup 2 orang saudaranya, yang masing-masing sudah memiliki anak. Yang pertama 4 orang anak, sementara yang kedua 2 orang anak. Padahal Pak, saudara2 suami itu bisa bekerja, karena sehat fisik dan mentalnya.
Pertanyaan saya, bagaimana sih Islam mengatur ekonomi keluarga?
Apa betul tindakan suami saya yang masih saja merasa punya kewajiban terhadap saudara2nya itu, sementara mereka tidak bekerja, malah merongrong terus menerus, berbohong pula tentang pengeluaran bulanan, dan lain-lain. (sering terjadi uang sekolah anak2 mereka tidak dibayarkan, juga uang listrik, telpon, dll), yang akhirnya suami saya juga yang harus menutupi itu semua.
Sungguh, kesabaran seperti apa yang harus saya miliki. Sedangkan uang tabungan saya juga sudah terpakai untuk membiayai saudara2 suami saya. Suami saya percaya bahwa ALLAH pasti memberi rejeki. Tapi kondisi kami Pak... Astaghfirullah, rejeki kami menyempit. Pekerjaan suami juga sedang susah (suami-freelance). Padahal sebelumnya ia berlebih. Sekarang habis semua Pak, termasuk uang tabungan saya.
Saya dan suami akhir2 ini sering ribut. Saya ingin saudara2 suami disadarkan oleh suami, untuk mulai berusaha sendiri. Saya rela untuk mendampingi mereka berusaha. Saya pun mau mencarikan modal, asal mereka berhenti bergantung pada suami saya.
Mohon komentarnya Pak, terima kasih..
Wassalamu'alaikum wr.wb.
assalamualaikum
Bapak, saya seorang supervisor sebuah instansi, saya sekarang memiliki 17 karyawan, dulu sempat mencapai 21 orang, padahal saya 22 november besok baru berusia 26 tahun.. Saya sekarang bermasalah dengan karyawan pria, untuk karyawan cewek sejauh ini fine2 saja.. Apakah benar seorang spv harus terus mendampingi karyawannya? karena di instansi saya dibagi 2 shift, 07.00 - 15.00 team cewek, 11.00 - 19.00 team cowok, sedangkan jam kerja saya 07.00 - 16.00, mohon pencerahannya..
Ass...wwbkt,
Mas Agus yth,
salam kenal.. saya Aad saat ini saya berada di Miami Florida.
Mas agus saya telah mengirim email ke mas,apakah mas sudah membacanya.
ok mas sekian dulu salam kenal dari saya.Wass...wwbkt
Ass...wwbkt,
terima kasih sekali mas agus menyempatkan diri membalas email saya,saat ini kita hanya bertemu di dunia maya,semoga setelah saya kembali ke indo kita bisa berjabat tangan.
Mas agus yth.
apakah saya berdosa jika tidak menegur sahabat yang berselingkuh ?
saya mempunyai 2 sahabat,kami sama2 berangkat ke USA,tapi sudah 2 bln ini salah satu sahabat saya berselingkuh,saya tidak berani menegur karena menurut saya itu adalah urusan pribadi.tapi dia tahu betul bahwa saya sangat tidak suka dengan kelakuannya dan dia juga tahu saya sangat tidak suka mencampuri urusan orang lain.
Mas agus yth,
yang memberatkan adlah istri teman saya ini menaruh kepercayaan kepada saya,
dan saya merasa teman ini berlindung di balik saya.
karena tidak tahan melihat tingkahnya saya dan teman yang lain mengambil keputusan untuk pindah ke New York bulan depan ini.
Mas agus yth,jika berkenan mohon dapat memberi tanggapan...terima kasih sebelumnya.akhir kata saya ucapkan..Wass..wwbkt.
maz, pak ato boleh saya panggil ustadz Agus, klo bleh nanya knapa ya setiap saya mau tidur dan tidak sengaja pkiran saya kosong saya merasa ada yang mau merasuki tubuh saya dan itu membuat saya tidak bisa bergerak walaupun saya merasa bahwa saya sudah bangun, pdahal saya juga sudah berdo'a, tolong pencerahannya, trima ksih banyak
Q panggil maz saja biar terdengar lebih akrap. Q mau tanya kenapa pada akhir2 ini Q sering mendapat cobaan, dia datang silih berganti, satu selesai dilalui satu lagi datang, gmana cara menyikapi semua ini...??? adakah doa untuk menghadapi sebuah cobaan?
Assalamu'alaikum wr.wb.
Ustadz Agus, bisa tidak saya konseling tanpa di publish?? kalau bisa ke mana saya bisa kirim emailnya??
terima kasih yang sebesar-besarnya..
Wassalamu'alaikum wr.wb.
Assalamualaikum wr.wb
Salam untuk semua.
Saya begitu banyak membaca tuliasan anda baik dalam facebook maupun dalam blog. Saya begitu banyak belajar dari situ, banyak menelaah hal - hal yang begitu banyak tanpa saya sadari mengalir.
Saya merupakan anak dari orang tua yang ingin sekali naik haji. Tapi saya belum mampu untuk mengabulkannya. Saya ingin sekali membantu beliau, saya menangis setiap kali beliau mengemukakan keinginan beliau. Padahal, saya saat ini sedang mencari kerja yang sampai sekarang saya belum mendapatkannya. Apakah ada amalan - amalan untuk saya agar bisa mengabulkan keinginan beliau. Saya tak meragukan Allah begitu Maha Kaya, TApi bukankah sebagai umat kita tetap berusaha. Mohon petunjuknya.
Waalaikum salam wr wb.
Assalamu'alaikum wr. wb
Mas Agus saya seorang istri yang ingin berbagi kesedihan..
Sudah sejak 6 bulan yang lalu suami saya berselingkuh dengan janda kaya kaya mantan pacarnya...
Baru 4 bln lalu dia berterus terang kepada saya untuk meminta izin menikahinya..istri mana yang kuat mendengar pengakuan itu?
Dia mengaku sangat mencintainya tapi saya ragu, yang ada dia jatuh cinta dengan uangnya..
Demi Allah saya gak rela berbagi suami dengan perempuan manapun, tapi suami saya gak perduli dengan perasaan saya, yang lebih menyakitkan dia lebih memilih pergi meninggalkan saya dan anak saya, tapi baru ancaman..Apa yang harus saya lakukan? haruskah saya merelakan dia pergi?
Assalamualaikum
Salam sejahtera Bapak, semoga Alloh senantiasa selalu melindungi kita. Saya sering baca tulisan2 Bapak di FB, Saya suka sekali karena bisa dijadikan pembelajaran dan renungan untuk saya. Saya mau minta saran Bapak atas masalah yang sedang saya hadapi.Saya sebenarnya baru kenal laki2 sekitar 8 bulan yang lalu, dan kita memutuskan untuk segera menikah. tadinya dari kedua belah pihak keluarga saya dan dia baik2 saja, tidak ada masalah. sampai satu bulan yang lalu ada masalah datang dari keluarga besar calon saya, terutama dari neneknya yang tidak menyetujui kalo kita jadi menikah. dikarenakan adanya perbedaan hitung2an tanggal lahir dan katanya ketidak cocokan diantara kita berdua. kalo misalnya kita berdua memaksakan menikah yang ada malah ketemunya dengan kematian. pada intinya ramalan nya tidak bagus. pertama mendengarnya saya shock dan sedih sekali, tapi lambat laun mulai bisa menerimanya karena pasti ada rahasia dari Alloh buat saya dan calon saya yang pasti terbaik buat kita berdua. apa yang harus saya lakukan ya Bapak? apakah saya harus membatalkan saja rencana kita kami berdua dan melupakan saja dia. karena ayah dan ibu calon saya sendiri juga sudah pasrah dengan kehendak nenek calon saya tersebut. mohon pencerahannya Bapak.
terimakasih
Wassalamualaikum Wr Wb
Assalamu'alaikum wr. wb.
Ustadz...agus
saya cuma mau berterimakasih atas
pencerahan anda lewat facebook.
ini sungguh membantu saya,
juga sangat bermanfaat. untuk keseharian saya..
sekali lagi terimakasih ustadz
Wassalamu'alaikum wr.wb.
Manis khoirun Nisa
Assalamu'alaikum wr. wb.
Ustadz...agus
saya cuma mau berterimakasih atas
pencerahan anda lewat facebook.
ini sungguh membantu saya,
juga sangat bermanfaat. untuk keseharian saya..
sekali lagi terimakasih ustadz
Wassalamu'alaikum wr.wb.
pengen cepet dapat jodoh bisa bantuin ga?
assalamu'alaikum,
Ustadz Agus,saat ini saya sangat sediiiih karena permasalahan rumah tangga yg sedang mendera....
saya serba salah menghadapi suami,semua yg saya lakukan selalu salah d mata dia,
memang saya akui saya pernah berbuat salah tapi kami sdh berkomitmen utk memperbaiki dan memulai segalanya dari nol,dan saya sdh berusaha utk berubah menjadi pribadi yg lbh baik....
saya bingung harus bagaimana...
assalammualaikum..
assalamu'alaikum. Pak, apakah yg harus dilakukan seorang pasangan yg tdak drestui ortu?
dan apabila pasangan trsebut telah khilangan virgin mreka. pasangan trsebut mlakukannya bukan atas dasar tidak d restui.
Assalamu'alaikum wr. wb
stiap hr ane bc krman dari Mukjizat Sholat dan Do'a...sungguh suatu keberuntungan atau memang sdh digariskan oleh Alloh SWT....krn setiap yg dikrm slalu pas dan tepat sm yg ane rasakan atau kejadian2 yg sdng menimpa ane...dan sungguh suatu...(ntah apa sebutannya)....setiap ane renungi dan ane jalani Alhamdulillah ada baeknya...terma kasih kpd bpk/ustad agus yg tlh membimbing dan memberikan ilmunya kpd ane khususnya dan kepada semua umat muslim.....
Wassalamu'alaikum wr.wb
Rudy Haryady
aslmlkum......
pak,saya burhan saya sering membaca tulisan - tulisan bpk...
alhmdllh khajanah keimuan dan hati saya pun cerah.....
pak apakah salah jika hidup saya selalu penuh dengan berargumen....
terutama masalah agama....???
waslmlkm.....
This comment has been removed by the author.
Dari semua yang nanya koq ga kelihatan jawabannya ya, jawaban dari semua pertanyaan itu bisa dilihat di mana ya? Soalnya ada masalah yg hampir sama kan jadi ga perlu buat comment baru
Assalamu'alaikum wr.wb.
Ustadz Agus, bisa tidak saya konseling tanpa di publish?? kalau bisa ke mana saya bisa kirim emailnya??
terima kasih yang sebesar-besarnya..
Wassalamu'alaikum wr.wb.
bism. ustadz ana salah satu penggemar rumah amalia dan mu'zijat shalat dan do'a, ana dan istri adalah salah satu pasangan yang lagi dicintaimoleh allah SWT . pernikahan kami sudah berjalan hampir 4 tahun tapi kami belum dipercaya sama allah untuk dititipin anak, mumkin ustadz punya solusinya...terima kasih....
Assalamualaikum Wr Wb Pak Ustadz,
Pak, bagaimana hukumnya jika kita menolak memberi bantuan kepada seseorang/saudara kita yang gengsinya tinggi, gaya hidupnya hanya prestise? Dalam artian penghasilan pas pasan, pembantu punya 3, sedangkan untuk makan, dan biaya sekolah untuk anak anaknya, dia masih kurang.
Mohon pencerahan dr p Ustadz.
Terima kasih
assalamu'alaikum. Pak, apakah yg harus dilakukan bila mana seorang istri yg kabur dari rumah tanpa memberitahukan kepada suami?
Post a Comment
Home